­

Berbisnis dengan Tuhan (?)

by - June 04, 2018

Hidup adalah bagaimana seorang manusia mampu menempatkan dirinya pada posisi kenyamanan.

Sebelumnya, ini terlepas dari persoalan pahala dan dosa, ya :)

Dan pada saat ini, hidupku masih terbilang belum nyaman. Karena apa yang mereka lihat tentang diriku, sama sekali bertolak belakang dengan apa yang aku rasakan.

Aku itu sebenarnya bisa dibilang masih jauh dari kata baik. Untuk urusan ibadah, apalagi. Masih memikirkan bagaimana bisa hidup di dunia dengan uang yang terus mengalir dan bisa membuat nyaman untuk tinggal di dunia yang sempit ini.

Dan di Bulan Ramadhan ini, aku mencoba untuk merubah pola pikirku. Dan alhamdulillah, ini percobaan di Ramadhan yang ke 6 Tahun untuk merubahnya. Karena, ya, gitulah, manusia ini ibarat pasukan Jamaah sholat taraweh yang hanya mampu bertahan di minggu pertama, sebelum undangan buka puasa bersama menghiasi grup whatsapp.

Perubahan yang pertama aku lakukan adalah memperbaiki tiang agamaku. Sholat!

"ih, sok sholat!"
"Astaga, percuma sholat tapi kelakuan kurang!"
"Alah, ngapain sholat!"
"Giliran susah, baru sholat!"

Ya, kira kira begitulah pernyataan teman temanku.

"Kenapa kau sholat?"

Nah, ini nih, pertanyaan yang mengabaikan pernyataan. Baik lah, aku jawab.

Karena wajib! Lagian, kalo aku membiasakan diri ga sholat, aku takut lupa bacaannya. Hehehe...

"Kenapa kau sholat pas lagi dalam keadaan susah? Waktu senang kenapa engga? Ga takut dianggap kaperlek sama tuhan?"

Oh, gini, waktu senang, aku emang lupa sama tuhanku. Waktu susah, aku baru ingat sama dia. Karena, memang kepada tuhan tempat pengaduan yang sebenarnya.

"Jadi kalo sholatmu uda baik, rezeki mu kembali baik lagi, apakah kau akan tetap sholat?"

Jawabanku ada di pertanyaan yang pertama. Sholat itu wajib!

"Apa pendapatmu dengan sifatmu yang masih tidak sesuai dengan sholatmu?"

Sholat itu tiang agamaku. Aku mau berubah secara perlahan. Aku ga mau berubah total. Membangun sebuah rumah juga ga bisa langsung jadi, kan? Harus ada tahapannya. Pondasi nya dulu dikuatin, baru lanjut ke tahap berikutnya.

"Terus apa yang ingin kau lakukan kedepannya agar hidupmu bener bener nyaman?"

Aku ingin sholat ku ga tinggal. Aku mau berbisnis dengan tuhanku. Aku jalankan kewajibannya, aku minta apa yang aku mau, dan dia akan kasih yang terbaik dari apa yang aku minta. Walaupun entah kapan, tapi aku tunggu..

Ibarat di sebuah perusahaan, kalau kau mau jabatan mu naik, dekati pimpinanmu. Begitu juga di dunia. Kalau kau mau rezeki yang banyak, dekati yang menciptakanmu.

Kalau kau belum mampu menjalankan perintahnya, setidaknya kau jauhi larangannya.

You May Also Like

0 comments