Ocehan seorang informan

by - January 12, 2017

Tidurku ber-alas-kan sajadah, berselimutkan parka, dan berada di sekitar orang yang serupa.


Berjalan ku menusuri lantai demi lantai, dengan memijakkan beberapa buah anak tangga.

Satu per satu kulihat pintu ruangan tertutup dengan rapat. Kulihat beberapa wanita dengan berseragam biru langit sedang menggoreskan pena diatas meja penuh obat.

Sesekali mereka masuk ke ruangan yang tertutup. Mungkin ada panggilan dari yang membutuhkan.

Hai, kamu.

Tidak kah kau merasakan apa yang aku rasakan? Bukan kah kita merupakan sepasang insan yang sedang menaruh hati? Meski bukan lewat ijab qabul.

Aku sudah tidak seperti dulu. Walau baru dua hari.

Aku mulai menjadi orang yang selalu memberikan informasi tentang keberadaan maupun kegiatanku.

Jelas, ini yang kamu mau.

Aku tidak akan memikirkan apapun yang membuatku sakit darimu. Lakukan, lah. Karena, aku cuma sekedar informan yang kamu dengar. Bukan yang harus kamu ikuti.

Tenang, lah. Tidak ada berkurang sedikitpun rasa dariku untukmu. Aku berharap sama darimu.

Ketika kau merasa aku seperti tidak biasa, jangan gundah. sesungguhnya aku sedang menjadi orang yang kau mau.

Selamat malam.




You May Also Like

0 comments