• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
twitter instagram

SUKA-NGAYAL

written by reza kahar

Bagimu agama-mu, bagiku agama-ku

Begitu juga dengan bagimu rezeki-mu, bagiku rezeki-ku. Kalo rezeki kita bisa dapet bersama, jangan saling menghujat.

Bahagia kau yang ciptakan dengan caramu sendiri. Mungkin saja dengan sifatmu, sikapmu, atau tingkah laku. 

Materi? 
Izinkan aku sejenak untuk tertawa dengan pernyataan itu.

HAHAHAHAHAHA

Kau punya segalanya, dengan semua yang kau dapatkan dengan hasil keringatmu, itu rezekimu. Aku gak mau usik.

Dengan itu kau bangun kebahagiaan? Silahkan. Jika yang ingin kau bahagiakan me-ng-amin-kan, maka dia akan bertahan. Jika tidak, berarti introspeksi, lah.

Kau bisa terbang, aku tidak. 
Aku bisa mengendalikan api, sedangkan kau tidak.

Maksudnya, apa yang aku bisa, belum tentu kau bisa. Begitu juga sebaliknya.

Burung juga akan memilih sangkar yang membuat dia merasa nyaman untuk istirahat. Ketika dia merasa tidak nyaman, dia akan terbang dan terus mencari.

She in the run (sindiran)

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Now Freestlye Rapping -

Ah.. ah.. yaa.. kahar sedang duduk di depan laptop, laptop nya warna biru seperti kuliah gua yang akan selesai di tahun ajaran baru, ah.. ah.. ya

ah.. sekarang disini ada tangga, gue emang empat tahun kuliah tapi akhirnya tetap pakai toga aah.. yaa..

A****G!!!

Lupakan freestlye rap gak penting diatas, karena yang terpenting dalam hidupku saat ini adalah, AKU KULIAH TEPAT 4 TAHUN DAN AKHIRNYA WISUDAAAA!!!!

Setelah dinyatakan "LULUS" pada 21 Oktober 2016 lalu, dengan penantian yang sangat begitu panjang dan melalui banyak rintangan berupa coretan-coretan sampah dari seorang Dosen Pembimbing, akhirnya waktu yang ditunggu datang juga. 

Hanya membutuhkan waktu sebulan lebih untuk menikmati masa kelulusan sebagai seorang Sarjana. tepat di tanggal 23 November 2016, secara afdol, aku menjadi seorang Sarjana dengan memakai toga.

Lulus di waktu yang tepat 4 Tahun itu bangga. Dengan status Mahasiswa yang tidak terlalu pintar dan rajin, yang lebih mementingkan ketikan di blog daripada menyelesaikan ketikan Tugas Akhir, yang suka ngadem di perpustakaan (Tidak meminjam, membaca, atau mencari referensi buku), yang suka nongkrong setelah pulang kuliah, yang tidak pernah belajar sebelum UTS maupun UAS, yang kerjanya hanya mengerjakan Tugas Kuliah ketika satu jam sebelum tugas itu dikumpulkan, itu semua merupakan Mukzizat.

Apalagi, memperoleh IPK 3,16 sudah mencukupi untuk lulus testing berkas ketika melamar kerja, merupakan titik kepuasan bagi seorang Mahasiswa yang kayak aku ini.

Bersama para notulen waktu sidang Tugas Akhir


 
Kiri: Bapak W.A Tambunan, MP (Dosen Penguji). Kanan: Bapak Marshal Arifin Sinaga, SST (Dosen Pembimbing)
"""

Untuk hadir ke wisuda aku, Bou (kakak dari ayah), Mangboru (suami dari kakak ayah), beserta menantu mereka berdua, jauh-jauh datang dari kampung.

Cukup menyedihkan memang, di hari Wisuda-ku, Ayah, salah satu orang yang berjasa dalam mencari nafkah, membesarkan, dan menyekolahkan aku hingga bias memakai Toga untuk yang kedua kalinya setelah TK (dulu), tidak bisa hadir dikarenakan terbaring lemah di rumah sakit.

Hanya ada Mamak, ketiga adikku, Ujing (adik perempuan dari mamak), Tulang (Adik laki-laki dari mamak) yang hadir ke tempat aku Wisuda.


Ga afdol kalo wisuda ga foto beginian


Holla, GILEA!!!
Bersama diantara rekan seperjuangan
Bersama rekan se-per-anjing-an

"""

Kira-kira begitulah ketika aku merayakan hari wisuda. Walaupun sedikit sedih karena ayah tidak bisa hadir, yang penting mereka-mereka yang tetap aku sayangi bisa hadir di wisudaku.

Setelah dari lokasi wisuda, aku termasuk keluarga-keluarga yang datang waktu itu langsung menuju ke Rumah Sakit, untuk melihat ayah.

Sampai di rumah sakit, aku langsung salim ayah sambil meneteskan air mata. “selamat, ya, anakku”. Cuma itu yang keluar dari mulut ayah. Karena belakangan ini ayah memang gabisa banyak bicara karena sakit yang di deritanya.

Hanya ada syukuran kecil-kecilan waktu itu. Kalau bahasa adat kami, upah-upah untuk aku yang sudah wisuda dan ayah yang sakit.

Di tengah-tengah upah-upah, ayah menyampaikan pesan, seperti ini..
“selamat buat anakku yang sudah menyelesaikan kuliahnya selama 4 tahun. Biarpun ayah gak bisa datang, yang penting ini bukan wisuda terakhirmu. Ayah berharap ada lagi wisuda setelah ini. Lanjut S2, ya, nak..”

Suasana syukuran di rumah sakit

 
aku, mamak, dan ayah

Iya, aku sepertinya melanjutkan kuliahku di S2. Sementara teman-teman seperjuangan yang lain sudah ada yang berangkat kerja karena sudah diterima di perusahaan-perusahaan di Kalimantan.

Aku gak dapat izin dari ayah untuk mengikuti test perusahaan karena kondisi ayah yang lagi sakit dan gak bisa ditinggal jauh sama anak sulung nya.

Siap! Insha Allah aku S2…

Jangan tanya apa cita-citaku. Yang penting, aku bisa berkarya dan menjadi apa yang aku inginkan meskipun bukan di bidangku. Jadi, kenapa mau ambil kuliah Perkebunan? Udah terlanjur, lah, itu!!!

Ayo berusaha, berdoa, dan terus berkarya.

Reza Kahar Fahlevi Harahap. SST.



Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Newer Posts
Older Posts

Nengok - Nengok

YANG PUNYA



Komposisi: Tulang, Daging, Nyawa, dan Nama!



SAYA DI TEMPAT YANG LAIN

  • instagram
  • youtube
  • twitter

recent posts

Blog Archive

  • June 2022 (1)
  • December 2021 (1)
  • March 2020 (1)
  • September 2019 (1)
  • June 2018 (3)
  • January 2017 (1)
  • December 2016 (2)
  • September 2016 (2)
  • May 2016 (1)
  • November 2015 (3)
  • November 2014 (1)
  • September 2014 (1)
  • July 2014 (1)
  • June 2014 (1)
  • March 2014 (2)
  • December 2013 (1)
  • August 2013 (1)
  • July 2013 (1)
  • June 2013 (1)
  • May 2013 (1)
  • April 2013 (2)
  • March 2013 (4)
  • February 2013 (3)
  • January 2013 (2)
  • December 2012 (3)
  • November 2012 (2)
  • October 2012 (1)
  • September 2012 (1)

Created with by ThemeXpose