­

JANGAN PANGGIL KAMI BOYBAND

by - November 04, 2012


                Paling gelisah melihat boyband yang ada di Indonesia. Bukan benci, tapi memang gak nyaman aja liat penampilan mereka yang terkesan berlebihan. Apalagi di Indonesia ini lagi KEMAROK boyband. Pantang lihat sekelompok laki-laki yang selalu jalan bersama kemana-mana, pasti mereka menjuluki nya BOYBAND. Inilah yang sedang aku dan teman-teman alami. Cuma karena sering jalan kemana-mana selalu bersama maka julukan boyband itu pun melekat tanpa harus melakukan potong tumpeng. Entah itu Cuma sekedar candaan atau memang serius karena tampang kami semua mirip seekor sekelompok boyband. Hanya tuhan dan merekalah yang tahu.
                Masa SMA adalah masa dimana aku dan mereka mendapat gelar boyband. Bukannya mendapat julukan yang baik, eh malah mendapat gelar yang cukup konyol, BOYBAND. Itu dibilang konyol karena entah dari segi mana mereka memanggil kami boyband. Tapi setidaknya kami bersyukur mendapat gelar boyband, daripada kami harus mendapat gelar girlband yang di setiap penampilannya hanya mengandalkan “PAHA” masing-masing. Ah tapi intinya kami enggak suka di panggil boyband.
                Aku, Anas, Adan, dan Deni adalah korban dari julukan boyband di sekolah.Kami berempat bisa dibilang layaknya sekelompok boyband. Kemana-mana selalu  bersama. Baik itu sewaktu istirahat, mengambil air wudhu ketika mau sholat, pergi jalan-jalan, dan lupa lagi. Tapi anehnya, aku adalah bukan bagian dari kelas mereka. Maksudnya, mereka bertiga merupakan teman sekelas dan sementara aku berbeda kelas dari mereka. Dan yang lebih pahitnya lagi, aku mendapat julukan tambahan. Yaitu “anak buangan dari kelas”. Aku adalah siswa terbaik di kelas XII Ipa5, sementara mereka siswa terbandal di kelas XII Ipa4. Tapi aku lebih sering menghabiskan waktu di luar sekolah bersama tiga ekor itu. Maka dari itu teman-teman sekelas ku menganggap aku bukan bagian dari kelas mereka. Pahit bukan? Pahit pastinya!!! Di tambah lagi tiga ekor itu menyebutku orang yang gak punya kawan di kelas sendiri. Dasar! Hupt. Tapi itu bukan masalah bagi ku. Selagi berteman itu menyenangkan, apa salahnya memperbanyak teman. Toh juga kita butuh banyak teman. Tapi ingat, jangan sembarangan memilih teman. Tapi sampai sekarang tiga ekor itu memang benar-benar menyenangkan. Walaupun sering ada masalah sedikit, tapi itu gak berlangsung lama.

*inilah yang mereka panggil boyband* -_-
anas, adan, zayn malik, deni

                Setelah sekian lama menjalin hubungan berteman, akhirnya muncul lah sebutan boyband bagi kami. Kata itu muncul pertama melalui adek kelas. Suatu ketika , aku pernah bertanya kepada yang bersangkutan. “kenapa kau manggil kami boyband?” lantas dia menjawab, “ ya karena kalian selalu bersama kemana-mana. Asal ke sekolah semuanya makai jaket warna hitam. Jalannya barengan pulak. Apa gak mirip sama boyband?” *berpikir keras*. Ternyata benar juga apa yang dia bilang. Pernah terlintas di pikiranku untuk membentuk sebuah band bersama tiga ekor itu. Tapi apa daya, Cuma aku dan si adan lah yang pandai main alat musik. Dua ekor lainnya Cuma pandai bergaya seolah mahir dalam bermusik. Apa lagi si anas, waahh luar biasa hebatnya :p.
                Akhirnya kami membentuk sebuah band. Tapi dengan format yang berbeda. Aku, adan, firman, dan atras. Sementara dua ekor yang lainnya kami anggap sebagai manajer haha. Ya ini Cuma buat senang-senangan aja. Gak terlalu serius. Karena tujuan kami bukan menjadi pemain band.
                Suatu ketika, kami melihat sebuah pengumuman di mading sekolah. Isinya tentang festival band. Niat nya sih pengen daftar sendiri. Tapi ternyata, malah kami yang di tawarin mengikuti festival tersebut oleh guru kesenian di sekolah. Jelas suatu kebanggaan bagi kami. *ciela*. Akhirnya kami pun di daftarkan. Kami latihan dengan serius. Sangkin seriusnya, aku sampai rela tidak merayakan ulang tahun pacarku. Dan teman yang lain rela mengorbankan waktu les nya di sekolah. Hupt. Disini kami mengajak fatah untuk mengisi bagian bass.
                Festival pun dimulai. Dengan bermodalkan nekad dan tanpa pengalaman, kami agak sedikit grogi. Awalnya kami berangkat dari sekolah hanya berlima, aku, adan, firman, fatah, dan atras. Ya, Cuma yang ikut festival aja yang berangkat. Tapi... ada yang tertinggal. Dua ekor lainnya, si anas dan deni ingin ikut juga. Mereka pun BOLOS sekolah demi kami. Lagi-lagi kami berempat pergi bersama. Ini semakin menambah daftar bukti kami sebagai boyband yang selalu bersama kemana-mana. Setelah sampai disana, kami pun langsung mengambil nomor peserta. Kami mendapat angka sial. “13”.  Setelah menunggu giliran, akhirnya tiba pada peserta nomor 13. Waktu itu nama band kami Student Project. kami membawakan dua buah lagu. Yang pertama lagu “selayang pandang” (aransemen) dan Biarlah (killing me inside). Ternyata hasilnya cukup memuaskan bagi kami yang kurang pengalaman. Ternyata juri sangat salut dengan vocalistnya, firman. Memang anak ini mempunyai suara yang bagus.
                Festival pun selesai. Pemenang akan di umumkan malam harinya melalui SMS. Gak berharap menjadi pemenang, tapi Cuma di jadikan pengalaman aja. Ternyata benar, kami gagal menjadi pemenang sebagai band terbaik. Tapi mungkin kami menang jika mengikuti festival boyband. Itu gak jadi masalah bagi kami. Sekali lagi, ini Cuma kami jadikan sebagai pengalaman!
*Band Gagal*
atras, adan, zayn malik, firman, fata

sekilas tentang mereka:
@FauzulAnas (Fauzul Anaslan)
Anas itu orang nya stay cool. Dia orang yang paling bisa menghidupkan suasana kalau lagi kumpul. Caranya dengan mengejek ataupun melece orang. Kalau soal ejek-mengejek, si Anas ini lah jago nya. Dia paling bisa niru gaya orang. Tingkah nya itu kadang membuat tawa. Biasanya rumah si anas adalah tempat persinggahan terakhir. Maksudnya, kalau pergi gadak tujuan, yaa singgahnya pasti kerumah si Anas. Tapi, si anas ini termasuk cowok populer loh di sekolah. Banyak yang kagum sama ketampanannya. Sampai-sampai ada yang gila karena cinta nya gak di terima sama si Anas. Sunggu luar biasa anak sebijik ini. Cuma mengatakan “TIDAK” dia bisa membuat seorang cewek menjadi gila beneran. Salut! Tapi, dia orang yang pemalu berat.
@Auliarmadhan (Tengku Aulia Ramadhan)
                Panggilannya sebenarnya adan. Tapi entah kenapa bisa menjadi adang. Yasudah gausa di bahas. Adang itu orang nya putih, rambutnya agak pirang. Yah mirip bule gitulah. Dia ini orang nya sama seperti anas. Suka mengejek dan melece. Tapi ejekannya sebatas candaan doang. Apalagi kalau sudah bersatu sama si Anas, niscaya orang yang di ejeknya itu akan mati kutu dan gak bisa berkata banyak. Dasar kalian berdua gak punya otak! Ha..ha..ha.
@firmaan_akbar (Firman Akbar)

                Firman ini orangnya stay cool juga. Dia juga seorang vocalist. Suaranya merdu aduhai asoy geboy lah. Apalagi kalau uda bawain lagu jazz. Suaranya itu bisa membuat patung liberty menurunkan tangannya yang sekian lama diangkat ke atas haha. Dia juga mahir bermain biola. Nah, firman ini juga jadi pria idaman bagi adik-adik kelas di sekolah. Orang nya asik-asik tapi lebay getoh haha. Apalagi kalau uda berbicara sama si Anas. Seketika logat bahasa mereka berubah layaknya anak gaul yang ada di Ibukota. Tapi salutnya, si firman ini adalah smart student. Pantas banyak adik kelas yang mengaguminya.
@DenimFadhly (Deany Fadhly Hsb)
                Deni panggilannya. Deni ini kadang sifatnya aneh. Ya sulitlah menjelaskan keanehannya. Yang paling konyol itu, dia orang nya kagetan. Kalau di kejutin sedikit aja, maka ekspresinya itu berlebihan. seolah-olah ingin menerkam. Lucu kalau ingat kekonyolan anak sebijik ini. Tapi deni ini adalah salah satu dari korban ejekan dari si Anas dan Adang. Terkadang, mereka berdua beraksi kalau sudah melihat keanehan dari deni. Tapi si deni ini orangnya asik juga. Rumah nya itu sudah kami anggap sebagai rumah kost bagi kami. Sama seperti anas, rumahnya juga sering jadi tempat perkumpulan kami.
@rezakaharfahlev (Reza Kahar Fahlevi Hrp)
                Reza ini orang nya  super sekali. Bisa dibilang perfect lah. Orangnya ganteng, manis, baik, ramah, penyayang, setia, pintar, rajin, dan yang baik-baik lainnya *ehem*.  Reza ini juga idola loh di sekolah. Sampai-sampai semua penghuni yang ada di sekolah itu mengagumi ketampanannya yang melebihi Zayn Malik. Waah sulit sekali memang menjelaskan si reza ini. Kata orang wajah nya mirip zayn malik, ada yang bilang mirip orang India, ah banyaklah pokoknya ha...ha...ha...  kalau gak percaya, kenalan aja deh sama dia. Pasti asik orangnya.
              
  Gak terasa akhirnya kami sudah sampai di bangku perkuliahan. Gelar boyband itu pun sudah mulai hilang. 
Si anas di Universitas Brawijaya jurusan Agroeteknologi, Deni di Universitas Indonesia jurusan Sistem Informasi, Adang di Universitas Negeri Medan jurusan Teknik Bangunan, saya sendiri di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian jurusan Budidaya Perkebunan, dan Firman lebih memilih Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, tapi karena STAN tidak buka tahun ini, maka dia menunggu nya tahun depan. Semoga lulus firman!
                Harapanku, semoga suatu saat kita semua bisa kembali bersama menjadi orang yang sukses di bidang nya masing-masing. Sudah punya penghasilan yang layak. Biarlah kita menunggu lama kesuksesan itu asalkan halal, daripada cepat tapi cara nya kurang ajar. Dan satu lagi, semoga kita gak di panggil boyband lagi!!!




,,,


You May Also Like

2 comments