­

Hampir Menjadi "MAHASISA"

by - September 26, 2012


Assalamualaikum wr.wb
Nama saya Reza Kahar Fahlevi Hrp ingin sedikit bercerita dalam bentuk tulisan mengenai pengalaman kegagalan saya dalam menuju perguruan tinggi. Saya menulis ini terinspirasi oleh INDRA WIDJAYA. iya dia adalah pengetik buku #IdolGagal. Saya juga memiliki pengalaman kegagalan yang serupa seperti beliau. Setelah membaca Buku hasil karyanya, saya mengambil banyak kesimpulan. Salah satunya adalah jangan pernah menyerah dengan kegagalan karena tuhan punya rencana lain.
Di dalam tulisan ini saya agak meniru gaya tulisan dari hasil karyanya mas Indra di dalam Idol Gagal. Seperti menggunakan strikethrough dan menyelipkan sedikit #NowPlaying. Wajar saja karena saya mengidolakan dia. Baiklah langsung saja saya akan memulai pengalaman saya ini. Dimulai dari pelaksanaan Ujian Nasional.

*Selamat Membaca*
*Silahkan Baca Kalau Suka*








Sebagai seorang siswa *pada saat itu* tentu kata LULUS adalah yang paling di harapkan. Bahkan segala cara pun dihalalkan agar kata LULUS  itu bisa menghiasi ijazah. Salah satu cara yang ampuh adalah Mencontek Belajar.
#NowPlaying: Bondan Prakoso – Tetap semangat
*toweeeeeeeeettttttttt*
 Suara bel yang cukup memekakkan telinga itu pun berbunyi. seluruh siswa/i kelas XII dikumpulkan di lapangan upacara untuk pengarahan tata tertib UN (Ujian Ngopek) (Ujian Nasional). Seluruh murid berbaris dengan rapi sesuai kelasnya masing-masing. Dan tiba-tiba terlihat sosok lelaki berbadan besar dan perutnya buncit berada diatas mimbar upacara. Oh iya.. ternyata  itu Bapak Kepala Sekolah. Oke *lupakan*.....
Dengan serius kami memperhatikan apa yang disampaikan oleh bapak itu. Dengan suara lantam dan gak ketinggalan logat bataknya dia memberi kami nasehat serta motivasi agar kami bisa mengerjakan soal-soal ujian dengan Mengopek Jujur. Sempat juga bapak itu berkata “Saya jamin siswa/siswi ini akan lulus murni 100%”. Perkataan bapak itu akan kami anggap sebagai Angin Berlalu Motivasi.
Oke waktu ujian pun tiba...
#Np: Maher Zein – insya allah ada jalan
Saya bergegas mempersiapkan peci dan perlengkapan ujian seperti, pensil 2B, setip (bahasa gaulnya penghapus), papan ujian, dan gak ketinggalan pastinya Kertas kopekan Kartu ujian. Posisi duduk saya saat itu sangat horor tepat berada di depan pengawas. Sungguh situasi yang sangat sulit untuk Mengopek mengerjakan soal ujian dengan serius. Tapi... ya sudahlah.
Akhirnya semua Lembar soal dan jawaban sudah terbagi rata. Dan mata pelajaran yang di ujiankan pada saat itu adalah Bahasa Indonesia. Bel tanda dimulainya ujian pun berbunyi. Dengan bermodalkan Kertas kopekan ilmu yang seadanya, aku mengerjakan soal itu dengan serius. Yang paling memuakkan adalah ketika saya membaca soal tersebut seperti kumpulan kisah 25 nabi. Banyak dan panjang. Setelah mulai suntuk, akhirnya saya nekatkan untuk mengambil selembar kertas putih dari dalam kaos kaki saya. Dengan hati-hati sasya buka kertas itu. Dan terlihatlah kumpulan Huruf abjad, tapi hanya ada 5, yaitu ABCDE. Iya... Cuma kelima huruf tersebut yang aku lihat berserak dan acak.
Waktu ujian tersisa tinggal 30 menit lagi. Dan lembar jawaban masih bersih. Tapi tunggu dulu! Berkat Kertas kopekan ilmu yang selama 3 tahun sasya pelajari, akhirnya dalam waktu 10 menit lembar jawaban itu sudah terisi butiran-butiran hitam bagaikan tai anak kambing yang berserakan. Hupt

Bel ujian pun selesai. Dengan gagah dan seolah-olah orang yang paling pintar di ruangan tersebut aku mengumpulkan lembar jawaban. Alangkah terkejutnya aku melihat semua teman seruangan tidak ada yang bangkit dari bangkunya. Ternyata lembar ujian itu cukup diletakkan di atas meja masing-masing. Biar pengawas saja yang mengumpulnya L. Dan akupun Malu santai saja seperti gak ada masalah haha.. :D.
Selama 4 hari seperti itulah yang aku kerjakan untuk menghadapi ujian ini. Aku selalu berpedoman kepada Kertas kopekan nasehat Pak Kepala Sekolah, yaitu Jujur dalam ujian. Oke *lupakan*.
            *3 hari kemudian*
            Akhirnya selesai sudah ujian, saya dan bersama teman lainnya bergembira karena telah selesai mempertaruhkan ilmu yang selama 3 tahun kami tuntut *cieelaa*....
            *PENGUMUMAN UJIAN NASIONAL*
            Ketika itu tepat hari sabtu, dimana kami semua wajib datang ke sekolah memakai pakaian pramuka. Tapi ntah kenapa saat itu aku lupa memakai pakaian pramuka. Mungkin karena sudah terlalu lelah menuntut ilmu selama 3 tahun itu -_-...
            Dan akhirnya... iya, dari sekian ratus siswa, Cuma saya yang memakai pakaian putih abu-abu dan memakai sendal jepit. Sunggu menjadi hal yang membanggakan memalukan bagi seorang siswa berprestasi acakadut seperti saya. Oke *lupakan*
            Tanpa ada rasa ketakutan atau jantungan, aku yakin akan lulus UN. Ya wajar aja, karna sudah ada kertas kopekan modal ilmu yang ku pelajari selama 3 tahun di sekolah itu. Dan ternyataa.... siswa REZA KAHAR FAHLEVI HARAHAP dinyatakan LULUS Ujian Nasional. Alhamdulillah pikirku :’).
            Nah, sebagai siswa yang mengikuti kecanggihan teknologi, saya langsung meng-update status saya di twitter dan facebook.
Ini adalah status saya ketika mengetahui kalau saya LULUS.


Tapi itu bagiku itu Cuma keberhasilan yang wajar. Karena...... you know lah!!!
            Tapi kebahagiaan itu Cuma berlangsung selama 4jam. Karena malamnya aku melihat pengumuman untuk seleksi jalur undangan, aku GAGAL :’(. Padahal Cuma itu yang aku harapkan karena aku pesimis bakalan LULUS di Jalur Tertulis. Ketika ayah dan mama tahu, aku langsung di beri nasehat. “mungkin ini belum rezeki mu, nak”. Dengan wajah lesu aku hanya tertunduk, terdiam hampa, membujur kaku, bagai sebuah patung. *ahh lebay*
            Sebelumnya aku juga GAGAL lulus jalur undangan pada penerimaan mahasiswa baru di STT TELKOM Bandung. Itu semua tanpa testing. Cuma bermodalkan raport yang dicuci murni, serta berkas-berkas lainnya. Dari sekolah, kami ada 5 orang yang mengikuti jalur tersebut. Diantaranya saya ( zayn malik), Deany, Anas, dan sepasang kekasih Irfan dan Fanny wkwk :D. Pada saat itu kami semua dikumpulkan dalam satu ruangan untuk Kumpul Kebo diberi wejangan. karena pada saat itu kami sudah di pastikan lulus oleh guru yang bernama ********. Segala rencana uda kami persiapkan, seperti tempat kos, biaya kehidupan, dll.
            *Dua minggu kemudian*
            Saat itu adalah pengumuman penerimaan mahasiswa baru di STT TELKOM. Aku, Deany, dan Anas sedang mengikuti bimbingan belajar. Jadi kami hanya menunggu informasi dari irfan tentang pengumuman tersebut. Setelah itu anas mengirim sms ke irfan. Isinya:
fan, gimana pengumumannya? Lulus kita?”
Tak lama kemudian irfan membalas sms itu:
“kita gak ada yang lulus satupun nas, mungkin bukan rezeki kita di TELKOM”
Setelah membaca sms itu, anas gak membalas. Kami semua agak merasa kecewa, karena sebelumnya kami seolah-olah dipastikan lulus. Itu yang bikin kami kecewa!. Tapi apalah daya, itu semua kehendak tuhan. *ehem*. Okee sasatnya melupakan kegagalan yang kedua. *emot merengek sambil kayang*
KeGAGALan pertama dan kedua sudah kudapat. Yasudahlah, yang kupikir pada saat itu adalah, mungkin rezeki ku di jalur tertulis. Okee aku akan semangat dan mempersiapkan diri dengan mengikuti bimbingan intensive di GANESHA OPERATION. Berbagai Try Out pun aku ikuti. Alhasil...dari 8 kali Try Out Cuma satu lah yang lulus. Sungguh miris -_-
Gak terasa Ujian sesunggunya (SNMPTN) pun tinggal seminggu lagi. Persiapan pun di lakukan. Diantaranya mendaftar secara online sebagai peserta SNMPTN jalur tulis. Dan yang gak kalah penting adalah, jurusan dan universitas yang akan kita pilih. Saat itu pikiranku tertuju pada IPB (Institut Pertanian Bogor). Karena aku sangat suka yang berhubungan dengan pertanian. Tapi ternyata, aku disuruh orang tua untuk mengambil jurusasn yang bukan pertanian. Yasudah, pilihan ku waktu itu pilihan pertama Teknologi & Manajemen Perikanan Budidaya dan pilihan kedua Ekonomi Syariah. Aku memilih pilihan kedua karena aku pernah lulus di Ekonomi Syariah IPB pada saat try out.

*Ini adalah bukti tanda peserta SNMPTN jalur tertulis*

*Ujian SNMPTN pun dimulai*
Dengan memakai baju batik dan celana keper aku berjalan menelusuri ruangan tempat aku ujian. Aku Cuma berdoa didalam hati berharap keGAGALan ketiga gak akan menghampiriku lagi. Untuk hari pertama mata pelajaran yang diujikan adalah TPA dan Bidang Studi Dasar. Di bagian inilah persiapanku cukup matang dan optimis bisa lulus di bagian TPA. setelah memasuki ruangan, aku terkejut, kerena posisi tempat duduk ku tepat di depan meja pengawas. Benar-benar sial -_- . teringat di pikiranku ketika Ujian Nasional posisi nya juga serupa tepat di depan pengawas.
*Tes Potensi Akademik*
Yasudah lah, aku jalani aja manatau lulus seperti Ujian Nasional. Ujian pun dimulai. Dengan sangat tenang dan hati-hati aku mengerjakan soal yang kuanggap mudah. alhasil aku bisa menyelesaikan 75% soal tersebut walau belum tentu benar. Tapi aku OPTIMIS!
*Tes Kemampuan Bidang Studi Dasar*
Di bagian tes ini aku agak sedikit terganggu melihat soal Bahasa Indonesia yang panjang, Matematika yang memuakkan, dan Bahasa Inggris yang membingungkan. Tapi ku kerjakan semampuku, dan alhasi 50% dari jumlah soal bisa kujawab wala belum tentu benar. Tapi aku sedikit OPTIMIS!
Ujian pada hari itu pun selesai dan aku kembali kerumah untuk mempersiapkan ujian di hari kedua. Yaitu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika IPA. Ini adalah pelajaran yang paling aku benci karena berkaitan dengan alam dan hitungan. Jujur saja untuk mata ujian itu aku gak ada belajar, aku Cuma berdoa mendapat keberuntungan.
*Besok hari*
Ujian pun dimulai. kali ini aku merasa PESIMIS! Karena tanpa persiapan apapun. Dan jujur saja aku mengerjakan semua pelajaran dengan asal-asalan. Kecuali Biologi hanya beberapa yang aku bisa. Keringat dingin, jantungan, dan ngantuk pun aku rasakan ketika mengerjakan bagian pengetahuan alam. Yasudah, serahkan aja sama tuhan. Dia yang punya rencana haha :D
Akhirnya ujian pun selesai. Aku pulang kerumah. Dan sesampainya dirumah aku uda disambut oleh ayah.
Ayah: “cemana ujiannya, ja?”
Aku: “ya bisalah insya allah”
Ayah: “ada harapan lulus?”
Aku: “ya gatau lah eja. Yang penting uda dijawab 
Lalu aku pergi meninggalkan ayah dan menuju ke kamar. di kamar aku menghayal, yang terlintas di pikiranku “lulus kah aku?” ahh lupakan sajalah, mendingan aku tidur siang. Ketika tidur siang aku bermimpi kalau aku itu gak lulus dan mama nangis di mimpi itu. Tapi menurut cerita orang, mimpi itu adalah kebalikannya dan akan terjadi di dunia nyata. Tapi sebagai orang yang kafir muslim aku tidak percaya hal itu. Aku pun terbangun dari tidur dan langsung mengambil air wudhu untuk shalat ashar. Disitu aku berdoa kepada tuhan agar aku diberikan yang terbaik. Dan ketika siap shalat, aku didatangi kakak yang kerja dirumah, dia bersabda berkata, “kakak mimpi kau gak lulus dan mama nangis di mimpi aku itu”. Sunggu mengejutkan, karena mimpinya sama seperti mimpiku tadi siang. Tapi ku diamkan aja, dan kuserahkan semua sama Allah.
Mama pun pulang dari sekolah. Dan saat itu juga aku disuruh mendaftar Ujian PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri). Dan kebetulan kawanku yang berinisial “Deany Fadhly” sudah membeli PIN untuk mendaftar di PTAIN. Tapi dia gak jadi mengikuti ujian karena dia sudah terlanjur Lulus di UNIVERSITAS INDONESIA melalui jalur Undangan. Salut buat dia! Nah pada saat itu aku membeli PIN punya si Deany dengan harga yang lebih murah tentunya haha.
Besok harinya aku pergi ke lokasi ujian untuk meninjau tempat ujian. dan lagi-lagi aku duduk di depan pengawas Hupt. Ntah kenapa selama ujian aku selalu duduk di depan pengawas yang bagi ku mereka bagaikan malaikat pencabut nyawa “seram”! setelah itu aku kembali pulang untuk mempersiapkan diri. Padahal ketika itu pengumuman untuk jalur SNMPTN belum keluar, aku sudah mengikuti tes lain sebagai jaga-jaga manatau aku gak lulus di SNMPTN.
*seminggu kemudian*
Setelah seminggu berlalu, aku sudah dihadapkan dengan ujian yang baru. Dengan mata pelajaran yang berbeda tentunya. Karena ada mata pelajaran tambahan seperti agama dan IPS.
Pagi itu aku langsung berangkat menuju lokasi ujian. sebelumnya tidak lupa aku untuk sholat dan sarapan. Dan yang paling penting adalah aku tidak lupa untuk mencium pacarku tangan kedua orang tuaku.
Setelah sampai di lokasi, aku terkejut melihat Deasy, kembaran dari Deany yang ternyata satu ruangan denganku. Oke *lupakan*
Ujian pun dimulai. singkat ceritanya, semua soal pun sudah selesai ku kerjakan. Lagi-lagi aku selalu optimis di bagian TPA. bagaimana dengan yang lain? Wallahua’lam
Setelah ujian selesai, aku langsung menuju kerumah. Semua rangkaian ujian sudah ku ikuti. Tinggal menunggu nasib LULUS atau GAGAL lagi L. Waktu pun berlalu. Hari-hari ku lewati dengan biasa. Masih takut kegagalan yang ketiga akan datang menghampiriku. Tapi aku tidak lupa untuk berdo’a agar selalu diberikan yang terbaik oleh Allah.
 
*PENGUMUMAN SNMPTN*
Tanggal 7 Juli adalah pengumuman SNMPTN jalur tertulis. Itu juga bertepatan dengan ulang tahun mama tercinta dan juga tepat satu tahun aku menjalani hubungan dengan selena gomez mutia respati. Sungguh aku harus memberikan yang terbaik bagi mereka dengan berupa kata LULUS. Ketika itu aku sedang berada di kampung karena ada acara keluarga. Aku sangat ketakutan menunggu pengumuman yang baru keluar pukul 19.00 WIB. Sepanjang hari aku Cuma berdoa dan update status di twitter. Di Timeline aku lihat sudah banyak teman senasib yang juga menunggu dan pasti waswas tentunya. Sebagian dari mereka sudah ada yang tahu nasibnya. Ada yang lulus dan ada juga yang gagal.
Akhirnya jam menunjukkan pukul 19.00 WIB. Jantung ini serasa mau copot *terserah mau bilang lebay*. Tapi aku belum berani melihat pengumumannya. Aku lihatnya nanti saja setelah sholat isya. Aku terus berdoa. Dan setelah sholat isya, aku belum berani juga melihat pengumuman itu. Yang kulihat hanya Timeline twitter ku yang berisi kesedihan karena gagal, dan ada juga yang bahagia karena lulus. Lalu aku membalas twitt mereka dengan mengucapkan selamat bagi temanku yang lulus dan mengucapkan turut berduka cita “sabar ya, mungkin belum rezeki”. Banyak juga yang mention aku, mereka bertanya nasib kelulusanku. Dan aku hanya menjawab “AKU GAK LULUS”. Lalu mereka menjawab, “JANGAN PESIMIS”. Lalu aku hanya meretweet nya. *sory*
Sekitar jam 9 malam aku baru melihat pengumumannya. Aku PESIMIS, tapi jantung ini pun tetap berdetak kencang. Tangan ini bergetar mengetik website resmi SNMPTN. Setelah terbuka, aku langsung login nomor peserta ku dan tanggal lahir ku. Dan akhirnya.....
*Toreng toreeeeengggggg*
Iya.. betul aku GAGAL. Aku menangis dan menyesali semuanya. Disitu aku sangat malu, karena sudah banyak duit orang tuaku membiayaiku les bimbingan tapi ternyata semua hanya sia-sia :’(
Ntah jadi apa lah aku pikirku dalam hati. Semua sudah gagal. Tinggal menunggu harapan di PTAIN. Aku galau sepanjang malam. Apalagi kalu uda melihat timeline twitter yang isinya “alhamdulillah ya allah aku lulus” aku sangat iri kepada mereka. Tapi bagaimanapun aku tetap mengucapkan selamat kepada mereka. Tak lupa pula aku mengucapkan kepada sahabatku Tengku Aulia Ramadhan yang lulus di PT.Bangunan UNIMED. Tinggal lah nasibku seorang :’(. Kawan-kawanku sudah dapat tempat di bangku perkuliahan. Nah aku? Wallahua’lam. Ntah aku menganggur selama setahun ini pikirku dalam hati. Ini adalah kegagalan yang ketiga yang aku alami.

*inilah kata-kata yang menjijikkan!*
Akhirnya ayah dan mama pun tahu. Lagi-lagi mereka tersenyum dan berkata “mungkin itu bukan rezekimu, nak”. Aku gak menjawabnya. Aku hanya tertunduk menahan malu. Aku juga malu karena belum bisa memberi kado yang spesial kepada mama yang sedang berulang tahun pada waktu itu. *maapkan anakmu yang rajin malang ini mak* L. Aku hanya menunggu pengumuman PTAIN seminggu lagi. Disitu aku makin PESIMIS. Sudah gak ada harapan lagi untuk lulus. Aku pasti gagal lagi! Pasti!. Itulah yang ada di pikiranku. Aku terus berdoa semoga kegagaln keempat tidak menghampiriku lagi. Iya semoga saja. Banyak teman-teman yang mensupport aku dan memberikan ucapan Turut Berduka Cita semangat dan jangan putus asa!. Aku hanya terharu membaca ucapan mereka :’).
Setelah itu aku dan keluarga kembali ke Medan. Sepanjang jalan aku belum bisa menerima kenyataan terpahit dalam hidupku. Aku gak percaya kalau aku gagal lagi. Selalu gagal yang menghampiri hidupku. Tiba-tiba aku ditawarkan sasma ayah untuk masuk ke Sekolah Perkebunan.
Ayah: “ja, mau gak masuk ke sekolah perkebunan?”
Aku: “sekolah apa itu?” (berpikir heran)
Ayah: itu sekolah nya dibawah naungan Dinas Perkebunan. itu sekolahnya
bagus. Dan peluang kerjanya besar.
Aku: “yaudah terserah aja!” (dengan nada kesal)
            Akhirnya kami sekeluarga sampai di Medan. Aku harus istirahat karena besok harus menghadapi yang namanya pengumuman. Tidak lupa aku  sholat terlebih dahulu dan memohon doa agar diberikan yang terbaik.
            *Pengumuman PTAIN*
            Hari pengumuman pun tiba. Tetap dengan keadaan yang ketakutan karena takut kegagalan keempat datang lagi. Pengumuman sudah bisa dibuka pada pukul 07.00 pagi. Tapi setelah sholat subuh aku di sms oleh saudaraku yang bekerja di IAIN SU. Dia bilang aku lulus di Ekonomi Islam IAIN SU. Sementara itu bukan pilihan utamaku. Itu hanya sebagai alternatif agar lokasi ujiannya di Medan. Dan aku Gagal di UIN JAKARTA yang menjadi pilihan utama aku. AKU TETAP GAGAL. Dan Aku gak mengambil jatahku di Ekonomi Islam karena memang bukan pilihanku. Untuk apa kuliah kalau jurusannya tidak sesuai keinginan. Sama aja bunuh diri pelan-pelan itu namanya!
            Ternyata keGAGALan itu datang lagi untuk yang keempat kalinya :’(. Aku langsung memberitahukan kepada kedua orang tuaku kalau aku lulus di IAIN. Tanpa basa-basi ayah menjawab, “udah, gak usah di ambil yang di IAIN itu, kau ikut aja tes sekolah perkebunan”. ya sudahlah pikirku. Karena sudah terlalu bosan dan terbiasa dengan kegagalan ini, aku pun pasrah akan nasibku yang tak jelas ini. Sempat terlintas di pikiranku untuk menikah dini menganggur selama setahun.
            4 hari berlalu. Setelah aku bangun tidur, tiba-tiba aku dipanggil ayah keruang tamu. Disitu ternyata ayah berubah pikiran. Aku disuruh mendaftar di IAIN SU. Dia takut kalau aku gak lulus di Sekolah Perkebunan itu. Ternyata hari itu adalah pendaftaran ulang terakhir bagi mahasiswa yang telah lulus di IAIN SU. Aku pun GALAU. Aku tetap menolak masuk kesitu karena bukan jurusan utamaku. Lalu ayah pun diam. Dan memberitahukan ku kalau pendaftaran di STIPAP (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agribisnis Perkebunan) berakhir sebulan lagi. Tapi saat itu juga aku disuruh ke kampus STIPAP untuk mencari informasi. Aku pun langsung mandi dan berkemas untuk pergi ke kampus STIPAP.
            Setelah selesai aku langsung berangkat. Sesampainya disana aku terkejut melihat banyak orang tidak berambut memakai baju Dinas Perkebunan. ternyata mereka adalah Tuyul mahasiswa STIPAP. Melihat penampilan yang seperti itu aku jadi malas mendaftar. Karena aku paling gak sukak punya kepala botak. Itu membuatku tidak percaya diri untuk pergi kemanapun Hupt.
 
            Karena sudah terlanjur disuruh orang tua, aku pun memasuki ruang sekretariat STIPAP. Aku langsung disambut oleh kakak pegawai yang sangat cantik. Aku dipersilahkan duduk diatas pangkuannya kursi yang disediakan. sebelum duduk aku menciumnya bersalaman dulu dengan kakak cantik itu. Ternyata kakak itu sedikit menambah semangatku untuk masuk ke STIPAP agar bisa melihat wajahnya setiap hari. <3 <3
            Akhirnya aku pun meminta penjelasan bagaimana sistem perkuliahan di STIPAP. Lalu kakak cantik itu pun menjelaskannya. Ternyata banyak keistimewaan yang ada di STIPAP. Seperti:
1, Lulusannya dijamin kerja 98% di PTPN di seluruh Indonesia
2. Lulusannya lebih mejurus ke Asisten dan Manajer Perkebunan.
3. Setiap yang sudah bekerja, gajinya paling sedikit 8jt perbulan :o
            Mendengar penjelasan dari kakak itu, keinginanku semakin kuat untuk masuk ke STIPAP. Bayangkan aja, berapa banyak orang yang sulit melamar pekerjaan di masa sekarang. Sementara kalau di STIPAP semua lulusannya di jamin kerja. Di Dinas Perkebunan pula itu. Waaahhh :D
            Lalu aku langsung pamit untuk pergi. Tapi tiba-tiba kakak itu memelukku memanggilku dan berkata “maukah kau menjadi suamiku” “dek, kapan daftarnya? Hari ini pendaftaran terakhir loh!” aku terkejut. Sementara ayah bilang pendaftarannya tutup satu bulan lagi. Tanpa basa-basi aku langsung bertanya kepada kakak itu mengenai biaya pendaftarannya. Ternyata untuk pendaftarannya di kenakan biaya 150ribu rupiah. Dan untuk biaya tes medichal chek-up dikenakan biaya 350ribu rupiah. Saat itu juga aku langsung membuka celanaku dompetku. Ternyata isinya hanya 150ribu, sementara biaya keseluruhannya 500ribu. Aku berkata “kak, kalau saya bayar biaya pendaftarannya dulu boleh?”. Dengan senyuman dia menjawab “boleh kok sayang dek”. Syukurlah pikirku. Aku langsung membayarnya dan kembali kerumah.
            Setelah mendaftar, ternyata testingnya berlangsung saat bulan puasa. Dimana yang diujikan adalah Tes Akademik, Matematika dan Bahasa Inggris, serta Tes Postur dan Kesehatan. Ujiannya berlangsung seminggu setelah pendaftaran itu. Kali ini aku gak boleh gagal lagi! Tekadku kuat setelah mendengar visi dan misi STIPAP. Kulupakan semua empat kegagalanku. Aku hanya fokus pada satu tujuan. Yaitu Kakak Cantik STIPAP!. Aku belajar dengan serius, menjaga kesehatanku, dan gak lupa aku sholat dan berdoa kepada Allah.
            *Tes Akademik*
            Hari H pun tiba. Aku sudah mempersiapkan diriku dengan matang. Aku menyalam kedua orang tuaku dan langsung berangkat menuju medan perang. Setibanya disana, aku minder. Ternyata semua calon mahasiswa baru memiliki postur tubuh yang sangat Tegap dan Berisi. Termasuk yang wanita :D. Sementara aku? Badanku sudah bagaikan tengkorak hidup yang gak makan selama bertahun tahun L. Iya... badanku kurus dan memang benar, diantara semua peserta hanya akulah yang mempunyai badan yang kurus.
#NowPlaying: D’masiv – Jangan Menyerah
            Tapi untuk tes Akademik ini seperti biasanya, aku selalu optimis menjawab soal yang seperti ini. Setelah kami semua memasuki ruang ujian, testing pun dimulai. saya dengan tenang menjawab soal-soal yang disediakan. waktu selama 4 jam digunakan untuk tes di hari pertama.
            Akhirnya ujian pun selesai. Seperti biasa aku tetap optimis menjawab soal yang berhubungan dengan Akademik. Aku pun kembali kerumah untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian Matematika dan Bahasa Inggris.
            *besok harinya* *Tes Matematika dan Bahasa Inggris*
            Satu persatu calon mahasiswa memenuhi ruangan ujian. dan ketika itu aku terlambat ke lokasi karena kehabisan bahan bakar di kendaraanku. Tapi untungnya setelah sampai ujian belum di mulai. Syukur pikirku. Untuk kali ini aku duduk di bagian belakang.
            Ujian pun dimulai. setelah melihat soalnya, alangkah senangnya aku ternyata soal yg berjumlah 35 buah itu sudah ku bahas dirumah. Dengan tenang aku menjawab soal Matematika tersebut. Cukup memerlukan waktu 45 menit aku sudah selesai mengerjakan ujian tersebut. Sementara waktu yang disediakan hanya 1 jam.
            Waktu pun selesai. Dan kami di beri waktu istirahat selama 15 menit sebelum mengikuti tes berikutnya yaitu Bahasa Inggris. Waktu itu ku pergunakan untuk membahas soal Bahasa Inggris. Kan gak mungkin aku makan sementara waktu itu aku puasa haha :D.
            Waktu istirahat telah habis. Kami semua masuk ke ruangan dengan cepat karena taku ketinggalan. Maklum sajalah, sifat Disiplin di STIPAP ini sangat dibutuhkan. Ujian pun dimulai. setelah soal dibagikan, aku gak menyangka kalau soal yang keluar adalah soal yang aku bahas tadi. Ntah kenapa keberuntungan datang berturut-turut di hari itu. Dengan tenang aku mejawab semuanya. Tentu saja juga harus berhati-hati. Kali ini aku agak lama menyelesaikannya. Karena bahasa inggris ini perlu ketelitian. Akhirnya waktu selesai. Satu persatu lembar jawaban dikumpul, begitu juga dengan lembar soalnya.
Sebelum pulang kami dikumpulkan dilapangan untuk pengarahan mengenai ujian tes Medichal Chek-up dan tes postur besok hari. Setelah semuanya telah berkumpul, mulailah pengarahan yang disampaikan oleh bapak *lupa namanya*. Dia berkata, bahwa tes medichal chek-up dan postur inilah yang menentukan kelulusan kami. Karena kesehatan dan postur di STIPAP di perlukan. Sebab, di sini lebih banyak praktiknya daripada teori. Maklum sajalah, orang kebon haha. Setelah mendengar arahan itu, aku langsung memegan pinggangku dan menatap badanku sendiri. Dan berkata “apakah aku bisas lulus dengan postur tubuh yang kurus seperti ini?” aku cukup pesimis mendengarnya L. Tapi yasudahlah, jalani aja dulu. Singkat cerita, akhirnya arahan itu selesai dan kami dipersilahkan pulang ke rahmatullah rumah masing-masing.
#NowPlaying: Sayonara
            *besok harinya *tes postur dan medichal check-up*
            Dengan pakaian yang rapi aku datang menuju STIPAP. Sesampainya disana aku langsung mengambil barisan paling depan, paling ujung, dan paling kurus tentunya L. Kami mendapat arahan kembali mengenai tes hari itu. Singkat ceritanya kami paham dengan arahan tersebut. Kami dibagi menjadi dua kelompo. A dan B. Saya berada di kelompok B. Kelompok A dimulai dengan tes medichal check-up di klinik tongfang thamrin, sementara kelompok B tes postur di kampus STIPAP. Setelah itu barulah bergantian.
            Oke pertarungan pun di mulai. Disini kami dibagi lagi menjadi 4 kelompok. Satu kelompok terdiri atas 8 orang. Dan aku berada di kelompok terakhir. Akhirnya tiba giliranku yang masuk ruangan tes bersama 8 orang lainnya. Begitu masuk, tanpa basa-basi mereka langsung menyuruh membuka semua pakaian kami, kecuali Celana Dalam. Syukurlah si buyung gak jadi di lihat oleh bapak-bapak yang ada disitu. “dalam waktu 5 detik semua harus melepas busananya masing-masing”. Dengan sigap aku melepasnya satu persatu lalu kembali menuju barisan yang ditentukan oleh bapak pembimbing. Lagi-lagi aku harus menerima kenyataan pahit dalam hidupku. Iyaa... aku paling kurus diantara 8 orang lainnya. Badanku yang tanpa busana terbuka bagaikan orang yang memakai narkoba L. Tapi aku harus tetap semangat! Berbagai pemeriksaan dilakukan di tubuh kami. Untunglah si buyung gak di periksa sama sekali. Andai saja di periksa, mungkin si buyung akan bangun dari tidur panjangnya -_-. Setelah selesai, kami disuruh memakai pakaian kami kembali dalam waktu 5 detik. Bagi siapa yang terlambat, maka dia harus keluar ruangan tanpa busana. Syukurnya aku gak terlambat.
            Setelah itu kami semua langsung berangkat menuju klinik tongfang thamrin untuk melakukan tes medichal chek-up. Tes ini berguna untuk mengetahui buta warna, rabun, atau candu narkoba. Setelah sampai di lokasi, kami semua disuruh menunggu suster yang akan memeriksa kami. Tibalah giliranku. setelah namaku dipanggil, aku langsung diajak suster cantik itu menuju kamar ruangan pengambilan darah. Darahku diambil untuk diperiksa. Setelah itu barulah tes urin. Saya disuruh pergi ke kamar mandi untuk mengambil air seni dan memasukkannya kedalam gelas ukur yang kecil. Setelah itu barulah giliran tes ronsen. Ini berfungsi melihat paru-paru kita apakah sudah bolong karena merokok atau masih bersih. Syukurnya aku bukan seorang perokok. Akhirnya rangkaian tes medichal check-up hari ini telah selesai. Dan rasa pesimis itu ada. Ya wajar saja, badanku lah yang paling kurus diantara 158 orang lainnya. Sunggu miris -_- Hupt

            Setelah kembali di kampus, kami diberi pengumuman kalau untuk gelombang ke IV ini yang diterima hanya 54 orang. Bayangkankan saja 104 orang lagi harus merelakan cita-citanya menjadi manajer perkebunan. termasuk saya lah diantara 104 orang itu. Itulah yang ada dipikiranku ketika itu. Lalu bapak pembimbing itu mengatakan bahwa pengumumannya 3 hari lagi. Iya bertepatan dengan tanggal 7 Agustus 2012. Setelah mendengar arahan tersebut kami kembali pulang. Dan tentunya terus berdo’a kepada Allah.
            Saat itu banyak sekali yang mensupport aku. Itu semakin menghilangkan rasa pesimis aku. Terimaksih buat kalian semua yang uda mensupport aku. Semoga kalian diterima disisinya juga sukses di kuliah kalian masing-masing.
           

*PENGUMUMAN KELULUSAN MAHASISWA STIPAP*
            Ketika itu kami sedang berbuka puasa bersama keluarga. Setelah makan, tiba-tiba ayah mengajakku ke warnet untuk melihat pengumuman. Padahal waktu itu masih tanggal 6 agustus, sementara pengumumannya baru keluar pada tanggal 7agustus. Ketika itu aku membantah ajakan ayah untuk ke warnet melihat pengumuman. Tapi aku dimarahi sama ayah dan dibentak. Untung saja aku tidak dibunuhnya *huh*
            Dengan langkah yang kesal aku jalan bersama ayah menuju warnet yang berada tepat di depan rumahku. Setelah sampai disana aku melihat operator warnetnya masih menyantap menu berbuka. Ya wajar aja, begitu selesai adzan maghrib, lalu makan sebentar, dan menuju warnet -_-. Asli, Cuma kami berdualah yang ada di warnet itu. Agak sedikit gondok dengan ayah yang terkesan keras kepala karena pengumuman itu. Setelah itu aku langsung membuka website resmi STIPAP. Masih dengan rasa dongkol yang besar. Tiba-tiba aku terkejut melihat di halaman pertama website tersebut berisi “PENGUMUMAN CALON MAHASISWA BARU STIPAP GELOMBANG IV TP. 2012/2013.”
            Setelah melihat itu, rasa dongkol, kesal, dan marah tadi berubah menjadi rasa ketakutan, gugup, dan jantungan tentunya. Lalu kulihat wajah ayah, dia hanya tersenyum sambil melihat ke arah monitor. Agak sedikit meyesal rasa ku karena perbuatan ku tadi. Apalagi kalau aku tidak lulus, mungkin ayah akan marah kepadaku :’(.
            Kemudian aku meng-klik pengumuman tersebut sambil berdoa didalam hati. Alangkah terkejutnya aku ketika melihat nama seorang REZA KAHAR FAHLEVI HARAHAP berada di peringkat ke 8 dari 54 orang yang di terima. Secara spontan aku menjerit dan langsung memeluk operator warnet ayah yang berada disampingku. Aku sujud syukur di warnet itu. Mungkin aku akan joget GANGNAM STYLE kalau joget itu sudah populer saat itu :D. Lalu ayah bilang “kalau ditanya mama, bilang aja gak lulus”. Lalu aku mengiyakannya. Setelah sampai dirumah aku langsung menjumpai mama. Mama bertanya “gimana nak? Lulusnya?” melihat muka mama yang sangat berharap itu, aku gak tega untuk mengikuti kata ayah tadi. Aku langsung memeluk mama dan berkata “Eja lulus ma.” Mama pun langsung menangis terharu dan sujud syukur. Alhamdulillah akhirnya Keberhasilan itu datang juga. Tepat sebulan yang lalu aku menerima kegagalan ketiga, yaitu SNMPTN tertulis. Dan ternyata di tanggal 7 agustus lah semuanya terobati. Ketika itu aku langsung mengupdate status di twitter yang bahwasanya aku telah lulus. Dan berbagai mention dari teman-teman pun kuterima. Mereka mengucapkan “SELAMAT”. Sungguh mengharukan memang. Bayangkan saja badan kurus seperti aku ini mampu mengalahkan ratusan orang yang mempunyai badan berisi dan tegap. *emot bangga*
            Iyaaaa, itulah rangkaian pengalaman aku yang menerima banyak kegagalan pahit. Dan aku berhasil menepis kegagalan tersebut. Banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari pengalaman tersebut. Diantaranya:
1.      Jangan pernah putus asa, percayalah Allah pasti punya rencana yang terbaik buat hambanya.
2.      Jangan pernah sesekali merasa pesimis dan minder. Belum tentu mereka yang kita anggap lebih, bisa berhasil seperti yang kita bayangkan.
3.      Jangan pernah menyangkal apa kata orang tua. Karena mereka tau apa yang terbaik buat anaknya.
Semoga pengalaman saya ini dapat bermanfaat dan menjadi pelajaran
bagi kita semua. Amin amin aminn ya rabbal alamin...




Medan, 26 september 2012


Reza Kahar Fahlevi Harahap 






You May Also Like

12 comments

  1. JIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL 2D 3D 4D DI JAMIN 100% JEBOL BILAH BERMINAT HUB KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB THA,SK ROO,MX SOBAT

    JIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL 2D 3D 4D DI JAMIN 100% JEBOL BILAH BERMINAT HUB KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB THA,SK ROO,MX SOBAT

    JIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL 2D 3D 4D DI JAMIN 100% JEBOL BILAH BERMINAT HUB KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB THA,SK ROO,MX SOBAT

    ReplyDelete
  2. Izin nanya dong kak, waktu ujian pake baju apa? Hitam putih kaya SBMPTN gitu gaa? Atau pakaian bebas? Trus pas sebelum hari H ujian, ada tinjau ruangan ujian gitu gaa? Trimakasih, mohon petunjuknya yaa =)

    ReplyDelete
  3. Sorry baru bales. Baru buka blog.

    Pake hitam putih
    Lgian seleksi nya uda selesai =))

    ReplyDelete
  4. Kalau boleh tau stiapp harus perawan ya?

    ReplyDelete
  5. Bang saya mau mengajukan pertanyaan,test fisik stipap seperti pushup pullup situp itu ditentukan dengan waktu? Terus kalo mata minus gak papa kan bang? Tolong kasih pencerahan ya bang makasih

    ReplyDelete
  6. Pesimis itu yang kadang buat susah untuk melangkah
    Thanks untuk sharing ujian kehidupannya

    ReplyDelete
  7. mau nanya nih bang,apakah STIPAP menerima lulusan sma dari semua jurusan seperti IPA,IPS,dan sastra?atau ada spesifikasi nya seperti hanya siswa yg ketika SMA nya di jurusan IPA saja?tolong pencerahannya bang,terimakasih

    ReplyDelete
  8. bg biaya kuliah di stipap berapa yaa ?

    ReplyDelete
  9. bang mau nanya,kalo biaya kuliah di stipap itu berapa yaa ?
    terus cara daftarnya gimana _?

    ReplyDelete
    Replies
    1. liat aja di website nya. soalnya tiap tahun berubah

      Delete
  10. Bang kalau misalnya Ada Bekas jahitan Di Kaki bsa gak dftr

    ReplyDelete